DOKPOL Cara Mendaftar Dokpol dan Berapa Gaji Dokter Polisi
DOKPOL
DOKPOL Cara Mendaftar Dokpol dan Berapa Gaji Dokter Polisi - Seperti yang telah diketahui, di lingkungan kepolisian terdapat posisi dokter yang lebih dikenal dengan sebutan Dokpol. Dokpol merupakan singkatan dari Kedokteran Kepolisian dan merupakan bagian dari Dokkes (Kedokteran dan Kesehatan) Polri. Pertanyaannya, bagaimana peran dokter polisi di dalam kesatuan Polri dan berapa gaji yang mereka terima setiap bulannya?
✅ Dokpol Adalah
Dokter polisi biasanya menangani tugasnya di Rumah Sakit Bhayangkara Polri. Untuk menjadi anggota Dokpol Polri, calon-calon harus menjalani proses rekrutmen melalui tes seleksi yang dikenal sebagai SIPSS (Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana). Saat bertugas, dokter polisi sering mengenakan seragam coklat Polri yang dilengkapi dengan jas putih khas dokter atau rompi hitam Dokpol. Di sepanjang rutinitas harian, mereka juga dapat mengenakan Pakaian Dinas Harian (PDH) Polri seperti halnya anggota polisi pada umumnya.
✅Alur Penerimaan Dokpol Meniti Jalur SIPSS
Cara Menjadi Dokter Polisi
Seperti pada seleksi umumnya Proses Penerimaan Dokpol mengikuti alur yang terstruktur, dengan fokus pada jalur SIPSS (Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana). Berikut adalah langkah-langkah dalam alur penerimaan tersebut:
1. Rekrutmen Melalui SIPSS:
Jalur SIPSS, sebelumnya dikenal sebagai Sepa PK/PPSS, bukan hanya terbuka bagi dokter, tetapi juga untuk kandidat dengan gelar sarjana lainnya.
Calon anggota Dokpol termasuk dokter, harus memiliki gelar sarjana dan memenuhi persyaratan SIPSS.
2. Persyaratan Khusus untuk Dokter:
Seorang dokter yang ingin mendaftar SIPSS harus telah menyelesaikan pendidikan kedokterannya dan memperoleh gelar dokter.
Program internship selama satu tahun juga merupakan syarat yang harus dipenuhi oleh dokter sebelum dapat mendaftar.
3. Pendaftaran dan Seleksi:
Calon anggota, termasuk dokter, dapat mendaftar melalui proses pendaftaran resmi yang disediakan oleh Polri.
Seleksi dilakukan untuk mengidentifikasi kandidat terbaik yang akan menjalani pendidikan lebih lanjut di SIPSS.
4. Pendidikan dan Pelatihan:
Calon Dokpol yang berhasil melewati seleksi akan menjalani pendidikan intensif di SIPSS.
Pendidikan ini mencakup aspek-aspek khusus yang diperlukan untuk melaksanakan tugas sebagai dokter polisi.
5. Integrasi dalam Kesatuan:
Setelah menyelesaikan pendidikan di SIPSS, dokter polisi akan diintegrasikan ke dalam kesatuan Polri.
Mereka siap menjalankan tugas operasional dan memberikan layanan kesehatan sesuai dengan bidangnya.
Alur penerimaan calon anggota Dokpol melalui jalur SIPSS memastikan bahwa para dokter yang bergabung memiliki pemahaman mendalam tentang tugas dan tanggung jawabnya di dalam kepolisian serta dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam mendukung kesehatan dan kesejahteraan di lingkungan Polri.
Baca Juga : Jurusan SIPSS 2024 beserta Syarat SIPSS Lulusan Sarjana
✅ Masa Pendidikan Dokpol di Akademi Kepolisian Semarang
Setelah melalui sidang komisi Pantukhir pusat, calon dokpol dan sarjana lainnya yang berhasil dinyatakan lulus akan memasuki fase pendidikan intensif di Akademi Kepolisian Semarang, dengan durasi selama enam bulan. Selama periode ini, para siswa akan menjalani berbagai jenis pelatihan yang mirip dengan pelatihan anggota Polri pada umumnya, melibatkan aspek fisik, mental, dan kemampuan dasar kepolisian.
Rangkaian Pelatihan Selama Masa Pendidikan:
Pelatihan Fisik:
Siswa akan menjalani pelatihan fisik intensif untuk meningkatkan kebugaran dan ketahanan tubuh.
Latihan-latihan khusus akan disesuaikan dengan tuntutan tugas operasional sebagai dokter polisi.
Pelatihan Mental:
Fokus pada pengembangan mental dan ketahanan psikologis siswa.
Siswa dibekali dengan keterampilan untuk menghadapi situasi yang mungkin dihadapi dalam tugas kepolisian.
Kemampuan Dasar Kepolisian:
Melibatkan pembelajaran aspek-aspek dasar kepolisian, termasuk hukum, taktik, dan prosedur operasional standar.
Siswa akan mendapatkan pemahaman yang kokoh tentang tugas dan tanggung jawab mereka sebagai dokter polisi.
Pemantapan Nilai Bhayangkara:
Dalam kurikulum, pentingnya nilai-nilai Bhayangkara ditekankan, yaitu melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat dengan tulus.
Siswa dibimbing agar tidak hanya menjadi anggota Polri yang profesional tetapi juga insan Bhayangkara yang berdedikasi.
Tujuan Masa Pendidikan:
Membentuk karakter dan profesionalisme para dokpol yang siap menjalankan tugas kepolisian dengan penuh dedikasi.
Menyediakan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjawab tantangan di lapangan.
✅ Penempatan Tugas Dokpol Mengabdi di Seluruh NKRI
Masa pendidikan di Akademi Kepolisian Semarang bukan hanya sebagai tahap pembelajaran, tetapi juga sebagai landasan yang kuat untuk membentuk dokpol yang siap menghadapi dinamika dan tuntutan tugas kepolisian di masa depan.
Dokter polisi yang telah berhasil menyelesaikan pendidikan dan dinyatakan lulus harus bersiap untuk ditempatkan di berbagai wilayah Negeri Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sesuai dengan kebutuhan organisasi Polri. Untuk dokter polisi, penempatan tugas biasanya melibatkan lokasi-lokasi kunci, termasuk namun tidak terbatas pada Korps Brimob Polri, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Polri, Markas Besar Polri, Kepolisian Daerah (Polda), dan Rumah Sakit Bhayangkara Polri.
Sebelum melangkah ke tugas operasional di lapangan, para dokter akan menjalani proses pembekalan dan pelatihan yang ketat. Pelatihan ini diselenggarakan di Pusdokkes (Pusat Kedokteran dan Kesehatan) Polri yang berlokasi di Markas Besar Polri, Jakarta. Tahap ini memastikan bahwa para dokter polisi memiliki pengetahuan, keterampilan, dan persiapan yang optimal sebelum melaksanakan tugasnya secara langsung di berbagai lokasi di seluruh Indonesia.
✅ Peran Kedokteran Kepolisian
Profesi Kedokteran Kepolisian atau Dokpol, yang sudah diatur dalam Undang-Undang Kepolisian Nomor 22 Tahun 2002, memiliki peran utama dalam menerapkan ilmu kedokteran dan ilmu pendukung lainnya untuk mendukung pelaksanaan tugas kepolisian. Perannya tidak hanya terbatas pada aspek penegakkan hukum, tetapi juga mencakup mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
Peran dokpol melibatkan sejumlah tugas khusus dalam ranah pelayanan kesehatan, antara lain:
Olah TKP dan Pemeriksaan Korban:
Memiliki wewenang untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Memeriksa luka, memperkirakan waktu kematian, dan memberikan pertolongan pertama pada korban.
Visum:
Pembuatan visum sebagai bagian dari proses investigasi.
Tes Sidik Jari:
Melakukan tes sidik jari untuk identifikasi.
Pemeriksaan Kesehatan Tahanan:
Memeriksa kesehatan para tahanan.
Kedokteran Lalu Lintas:
Berperan dalam mengurangi dampak sakit dan kematian akibat kecelakaan lalu lintas.
Pelayanan Korban Kekerasan:
Merawat korban kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak.
Food Safety, Farmasi, dan Pengamanan Kesehatan:
- Menangani aspek-aspek keamanan kesehatan terkait pangan dan farmasi.
- Memberikan perlindungan kesehatan pada situasi-situasi khusus.
Pencegahan Narkotika dan Penanggulangan Bahaya CBRN:
- Berperan dalam mencegah penyalahgunaan narkotika.
- Menanggulangi ancaman kimia, biologi, radiologi, dan nuklir.
Peran Tambahan Dokpol :
Dokter polisi disamping peran medisnya juga memiliki hak, kewajiban, dan kewenangan yang setara dengan anggota polisi pada umumnya. Mereka dapat bertindak dalam tindakan kepolisian jika terjadi kejahatan di lingkungan tempat tugas mereka. Dokpol juga dilibatkan dalam pelayanan kesehatan bagi anggota Polri dan keluarganya, serta memeriksa kesehatan calon anggota Polri saat proses penerimaan.
Dengan peran yang begitu penting dokpol juga dapat dipersiapkan untuk bertugas dalam dan luar negeri termasuk di daerah bencana dan konflik. Gaji dokpol sesuai dengan tanggung jawab dan perannya yang sangat strategis dalam mendukung keselamatan dan kesehatan masyarakat.
✅ Berapa Gaji Dokpol
Gaji polisi dan dokpol di Indonesia diatur dengan jelas dalam Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2019, yang merupakan Perubahan Keduabelas atas Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2001 tentang Peraturan Gaji Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia. Struktur gaji ini mencakup gaji pokok dan tunjangan, dengan range nominal yang terbagi dalam empat golongan. Adapun rincian gajinya melibatkan:
Gaji Pokok:
Gaji pokok dokpol berada dalam kisaran nominal tertentu, tergantung pada golongan dan pangkat yang dimiliki.
Tunjangan:
Selain gaji pokok, dokpol juga menerima tunjangan yang meliputi berbagai aspek seperti tunjangan keluarga, tunjangan kesejahteraan, dan tunjangan lainnya sesuai peraturan yang berlaku.
Keempat Golongan Gaji Dokpol:
Golongan gaji dokpol dibagi menjadi empat kategori, menciptakan kejelasan mengenai penghasilan yang dapat diharapkan. Hal ini sejalan dengan transparansi dan kepastian dalam pengelolaan keuangan pribadi. Sementara besaran nominalnya dapat berfluktuasi, berikut adalah gambaran umum keempat golongan tersebut:
Golongan I – Tamtama | |
Ajun Brigadir Polisi (Abripol) | Rp1.917.100,00 – Rp2.960.700,00 |
Ajun Brigadir Polisi Satu (Abriptu) | Rp1.858.900,00 – Rp2.870.900,00 |
Ajun Brigadir Polisi Dua (Abripda) | Rp1.802.600,00 – Rp2.783.900,00 |
Bhayangkara Kepala (Bharaka) | Rp1.747.900,00 – Rp2.699.400,00 |
Bhayangkara Satu (Bharatu) | Rp1.694.900,00 – Rp2.699.400,00 |
Bhayangkara Dua (Bharada) | Rp1.643.500,00 – Rp2.538.100,00 |
Golongan II – Bintara | |
Ajun Inspektur Satu (Aiptu) | Rp2.454.000,00 – Rp4.023.600,00 |
Ajun Inspektur Dua (Aipda) | Rp2.379.500,00 – Rp3.910.300,00 |
Brigadir Polisi Kepala (Bripka) | Rp2.307.400,00 – Rp3.791.700,00 |
Brigadir | Rp2.237.400,00 – Rp3.676.700,00 |
Brigadir Polisi Satu (Briptu) | Rp2.169.500,00 – Rp3.565.200,00 |
Brigadir Polisi Dua (Bripda) | Rp2.103.700,00 – Rp3.457.100,00 |
Golongan III – Perwira Pertama | |
Ajun Komisaris Polisi (AKP) | Rp2.909.100,00 – Rp4.780.600,00 |
Inspektur Polisi Satu (Iptu) | Rp2.820.800,00 – Rp4.635.600,00 |
Inspektur Polisi Dua (Ipda) | Rp2.735.300,00 – Rp4.425.200,00 |
Golongan IV – Perwira Menengah dan Perwira Tinggi | |
Perwira Menengah | |
Komisaris Besar (Kombes) | Rp3.190.700,00 – Rp5.243.400,00 |
Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) | Rp3.093.900,00 – Rp5.084.300,00 |
Komisaris Polisi (Kompol) | Rp3.000.100,00 – Rp4.930.100,00 |
Perwira Tinggi | |
Jenderal Polisi | Rp5.238.200,00 – Rp5.930.800,00 |
Komisaris Jenderal Polisi (Komjen) | Rp5.079.300,00 – Rp5.930.800,00 |
Inspektur Jenderal Polisi (Irjen) | Rp3.290.500,00 – Rp5.576.500,00 |
Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen) | Rp3.290.500,00 – Rp5.407.400,00 |
✅ Gaji Dokpol setelah Dilantik
Setelah dilantik sebagai perwira polisi melalui Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS), dokter polisi akan mendapatkan pangkat Inspektur Polisi Tingkat Dua (Ipda). Ini membawa sejumlah keuntungan finansial, termasuk gaji yang menarik setiap bulannya. Untuk dokter polisi, gaji pokoknya berkisar antara Rp2.735.300,- hingga Rp4.425.200,- per bulan.
Penting untuk dicatat bahwa angka tersebut hanya mencakup gaji pokok dan belum termasuk tunjangan yang juga menjadi bagian dari paket remunerasi dokpol. Tunjangan ini melibatkan berbagai elemen, seperti tunjangan keluarga, tunjangan kesejahteraan, dan tunjangan lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Dengan pangkat Ipda dan struktur gaji yang kompetitif, dokter polisi tidak hanya mendapatkan penghargaan atas dedikasi dan pengabdian mereka dalam memberikan pelayanan kesehatan dan keamanan, tetapi juga menikmati keuntungan finansial yang memadai. Bagi mereka yang telah menggenggam gelar dokter dan bercita-cita menjadi bagian dari Polri, peluang mendaftar selama proses seleksi SIPSS dapat menjadi langkah awal yang menarik menuju karir yang penuh makna.
Demikianlah Informasi terkait dengan DOKPOL Cara Mendaftar Dokpol dan Berapa Gaji Dokter Polisi jika kalian berminat bisa mengikuti seleksi Penerimaan Dokpol tahun berikutnya semoga saja dibuka untuk Penerimaan Dokpol 2024. dokter forensik polri, kedokteran polisi, pendaftaran dokter polisi, pendaftaran dokter polisi 2024, sipss dokter, sipss sus dokter, pin dokpol, dokter hewan polisi
Baca Juga : Penerimaan Polri Polda Jawa Barat Tempat Mendaftar Polisi di Jabar